Home Rue Sukarno Lima Alasan Warga Negara Indonesia Harus Datang Ke Negeri Seribu Benteng
Lima Alasan Warga Negara Indonesia Harus Datang Ke Negeri Seribu Benteng
FitriYenti 07 August 1
Maroko adalah sebuah negara
bekas jajahan Prancis di benua Afrika bagian Utara. Maroko kini dilirik banyak
wisatawan sebagai tempat berlibur karena alamnya yang indah, budayanya yang
menarik, dan kulinernya yang unik. Negara yang merdeka dari Prancis di tahun
1956 ini memiliki pesona tersendiri untuk dinikmati, mulai dari gurun, pantai,
pegunungan, hingga tempat syuting film-film box office. Negara yang
juga mendapat julukan sebagai "Negeri 1000 benteng" ini sekarang
semakin populer di kalangan pelancong untuk dikunjungi.
Salah satu sudut tempat yang indah di Maroko. Sumber [Image] |
Sebagai bekas jajahan Prancis,
di negara ini banyak sekali jejak dan warisan budaya Prancis yang juga
memperkaya kultur dan beradaban Maroko. Nah, kenapa harus mengunjungi
Maroko, ? Berikut adalah
beberapa alasannya.
1. Bebas Visa Bagi WNI
Bahagia sekali rasanya mengetahui bahwa untuk masuk ke Maroko, kita sebagai
warga negara Indonesia tidak perlu mengurus visa. Iya, tidak perlu pakai visa
jika ingin traveling ke sana. Kerajaan Maroko memberikan izin
tinggal selama 90 Hari bagi WNI yang berkunjung. Kenapa kita bebas masuk Maroko
tanpa visa? Ini adalah hadiah dari Raja Mohammed V kepada Presiden Pertama
kita, Ir. Sukarno. Hubungan diplomatik Indonesia-Maroko sangat baik sejak
negara yang juga dijuluki negeri seribu benteng ini merdeka tahun 1957.
Presiden Sukarno memulai kunjungan kenegaraannya pertama tanggal 2 Mei 1960.
Jadi, sejak itu seluruh warga negara Indonesia yang ingin datang ke sana, bebas
dari pengurusan visa.
2. Masjid Hassan II sebagai Mesjid Terbesar ke Tiga di dunia
Berlokasi di Casablanca, Masjid Hassan II merupakan masjid yang terbesar di
dunia setelah Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah.
Menakjubkan bukan? Berkunjung ke masjid yang memiliki menara setinggi 210
meter/689 kaki ini membuat kita berdecak kagum, karena setengah dari area
masjid ini berada di atas Samudra Atlantik. Angin sepoi-sepoi menyapa muka
ketika akan masuk ke pintu mesjid. Interior dan eksterior megah nan menawan
campuran Arab dan Eropa adalah ciri khas Masjid Hassan II. Dibangun oleh
arsitek asal Prancis bernama Michael Pinseau, Hassan II menampung 25.000 jemaah
di ruang utama masjid, dan 105.000 jemaah bisa ditampung jika seluruh areal
dipergunakan. Keunikan lain masjid ini yaitu bisa dikunjungi oleh seluruh umat
agama di dunia. Tentu saja hal ini tidak berlaku di Masjidil Haram maupun
Masjid Nabawi. Masjid yang atapnya didominasi oleh warna biru ini dibuat
sebagai bentuk hadiah ulang tahun Raja Hassan II, dibangun selama 4 tahun dan
menghabiskan dana USD 800 Juta.
Credit to : www.dreamtimes.com |
3. Lokasi syuting film Hollywood
Siapa yang sudah menonton film “Spectre”? Ya, film dengan tokoh James Bond
sebagai agen 007 yang ditayangkan di bioskop tanah air ini mengambil
Maroko sebagai lokasi syuting. “L’Americain” yang dicari oleh Bond terletak di
Tangier, salah satu kota di negara yang dijuluki Al Magribi ini. Tempat syuting
film yang terkenal lainnya Ouarzarzate. Sebut saja Mission Impossible 5, Troy,
Game of Throne, dan Kingdom of Heaven pernah syuting di sebuah tempat yang
bernama Ait Benhaddou. Sebuah studi besar dengan fasilitas mewah dan taraf
internasional telah dibangun untuk mendukung film-film Hollywood mengambil
gambar di banyak tempat di Maroko. Seorang staff hotel sangat
berbahagia ketika dia memberikan “welcome drink” kepada Bradd Pitt dan Angelina
Jollie yang akan memulai syuting sebuah film berjudul “Alexander”. Tidak hanya
film-film Hollywood saja yang syuting di negara yang dihuni oleh suku asli
bernama Berber ini, tapi juga film-film Prancis seperti Asterix et Obelisk,
Napoleon, dan L’anniversaire.
Credit to : www.atlasobscura.com |
4. Jalan Soekarno di Rabat
Presiden pertama Indonesia tercinta ini, namanya diabadikan menjadi sebuah
jalan di Kota Rabat, Ibu kota Maroko. Rasa bangga, haru, dan semangat
patriotisme terasa bergelora di dalam dada ketika berjalan di Jalan Soekarno.
Presiden pertama negara yang terdiri dari 17.000 pulau ini memang profilnya
sangat istimewa di mata Raja Maroko saat itu. Tidak sulit menemukan Jalan
Soekarno atau Rue Soukarno di Ibu kota Maroko tersebut. Letaknya tepat di
samping kantor pos terbesar di Kota Rabat dan tidak jauh dari stasiun kereta
Casa Voyage. Jalan Soekarno ini cukup ramai dilewati warga karena menghubungkan
langsung antar jalan utama di kota Rabat. Peresmian Jl. Seokarno sendiri
dilakukan oleh Raja Mohammed V dan dihadiri langsung oleh Presiden Sukarno pada
tahun 1960. “Saya bangga memiliki presiden seperti Soekarno “ itulah yang
dikatakan Rai Rahman, seorang jurnalis media nasional yang sempat merasakan
tinggal di negara Maroko. Selain Rue Soukarno, di Rabat juga kita bisa
mengunjungi Rue Bandung dan Rue D’jakarta. Kurang bangga apalagi kita sebagai
bangsa Indonesia, nama presiden, nama ibu kota negara, dan nama ibukota
provinsi dijadikan nama jalan di sebuah negara di utara Afrika sana.
Credit to : www.travel.kompas |
5. Oukaimeden
Nama tempat ini memang agak asing bagi warga negara Indonesia yang terbiasa
mendengar kata Marrakesh dan Gurun Sahara jika berkunjung ke Maroko. Maroko
tidak hanya punya Sahara, tapi juga pegunungan Atlas bersalju yang membentang
di selatan Marrakesh. Oukaimeden, terletak pada ketinggian 2600-3200 mdpl
merupakan surga bagi peselancar ski. Ditempuh dalam waktu 90 menit dari
Marrakesh dengan jalan darat, resort ski ini dilengkapi dengan kereta gantung,
hotel, dan restoran. Salju turun di pegunungan Atlas setiap tahunnya di musim
dingin tiba, sekitar bulan Desember-Februari. Anda tidak perlu membawa
peralatan ski, karena resortyang terletak dekat Jebel Toubkal ini
menyewakan peralatan ski. Ingin naik kereta gantung? Cukup dengan 25 dirham
anda bisa berwiasata dengan kereta gantung dengan pemandangan salju di
sekeliling. Tertarik bermain ski? Di puncak Oukaimeden bisa bermain ski
sepuasanya dengan harga sewa 30 dirham.
Credit to : www.snow-forecast.com |
Jadi mulai dari sekarang
persiapkan budget dan itinerary kamu untuk
mengunjungi “blessed country”. Kamu akan menikmati satu paket perjalanan yang
tidak pernah kamu lupakan sepanjang hidup.
About Author
Pecinta Teh | Penikmat Senja | Relawan Pendidikan dan Pariwisata |
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Wah keren ..., nama presiden pertama kita dijadikan nama jalan di Marocco 👍
ReplyDelete